Selasa, 13 Januari 2009

Kisah Siti Fatima Azzahra

”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku.” (Al Hadis) Di kalangan suku Quraisy, Fatimah dikenal fasih dan pintar. Ia meriwayatkan hadis dari ayahnya kepada kedua putranya Hasan dan Husein, suaminya Ali bin Abi Thalib, Aisyah, Ummu Salamah, Salma Ummu Rafi’, dan Anas bin Malik.
Kata ‘Fatimah’ berasal dari suku kata ‘Fathama’ yang berarti menyapih atau menghentikan atau menjauhkan. Sebuah riwayat marfu’ menyebutkan, dinamakan ‘Fatimah’ karena Allah Ta’ala menjamin menjauhkan putri bungsu Nabi SAW berikut seluruh keturunannya dari neraka. Riwayat ini diketengahkan oleh al Hafidz ad-Dimasyqi. Sementara riwayat versi an-Nasa-i menyebutkan bahwa Allah Ta’ala akan membebaskan Fatimah beserta orang-orang yang mencintainya dari neraka.
Fatimah juga disebut al-Battul yang berarti memisahkan, karena kenyataannya ia memang terpisah atau berbeda dari wanita-wanita lain sesamanya, baik dari segi keutamaan, agama dan kecantikannya. Ada yang mengatakan, karena ia memisahkan diri dari keduniaan untuk mendekat kepada Allah Ta’ala.
Fatimah Az-Zahra sangat terkenal di dunia Islam, karena hidup paling dekat dan paling lama bersama Nabi Muhammad SAW. Dari dialah keturunan Nabi Muhammad berkembang yang tersebar di hampir semua negeri Islam. Di kalangan penganut syiah, dia dan Ali bin Abi Thalib dianggap sebagai ahlulbait (pewaris kepemimpinan) Nabi Muhammad SAW.
Fatimah dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah atau di tahun kelima dari kerasulannya. Dia adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Saudara laki-lakinya yang tertua Qasim dan Abdullah, meninggal dunia pada usia muda.
Setahun setelah hijrah, Fatimah dinikahkan dengan Ali bin bi Thalib. Banyak yang ingin menikahinya kala itu. Maklum saja, selain rupawan, ia adalah perempuan terhormat, anak Rasulullah SAW. Dia pernah hendak dilamar oleh Abu Bakar dan Umar, keduanya sahabat Nabi Muhammad SAW, namun ditolak secara halus oleh Rasulullah SAW.
Sementara itu, Ali tidak berani melamar Fatimah karena kemiskinannya. Namun Nabi Muhammad SAW mendorongnya dengan memberi bantuan sekadarnya untuk persiapan rumah tangga mereka. Maskawinnya sebesar 500 dirham (10 gram emas), sebagian diperolehnya dengan menjual baju besinya. Nabi Muhammad SAW memilih Ali sebagai suami Fatimah karena ia adalah anggota keluarga yang sangat arif dan terpelajar, di samping merupakan orang pertama yang memeluk Islam.
Dari perkawinan Fatimah dan Ali, lahirlah Hasan dan Husein. Keduanya terkenal sebagai tokoh yang meninggal terbunuh di Karbala. Tak lama kemudian lahir berturut-turut: Muhsin serta tiga orang putri, Zaenab, Ummu Kaltsum, dan Ruqoyyah.
Kehidupan rumah tangga Fatimah sangatlah sederhana, bahkan sering juga kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga mereka untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudung Fatimah pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Namun demikian, mereka tetap bahagia, lestari sebagai suami istri sampai akhir hayat.
Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah SAW. Suatu waktu Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan kepada Ali, ”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira, maka ia telah membahagiakanku.” Ini dikatakan oleh Rasulullah SAW sehubungan dengan keinginan seorang tokoh Quraisy untuk menikahkan anak perempuannya kepada Ali. Ali tidak menolak tetapi segera dicegah oleh Rasulullah SAW.
Sikap Nabi Muhammad SAW semakin keras ketika Abu Jahal manawarkan anak perempuannya kepada Ali. Nabi Muhammad SAW mengatakan, ”Ceraikan dulu Fatimah jika Ali berniat untuk menikahkannya.” Ini merupakan bukti kuat akan kecintaan Rasulullah SAW kepada putri bungsunya ini. Memang Nabi Muhammad SAW sangat sayang kepada Fatimah. Sewaktu Nabi Muhammad SAW sakit keras menjelang wafatnya, Fatimah tiada hentinya menagis.
Nabi Muhammad SAW memanggilnya dan berbisik kepadanya, tangisannya semakin bertambah, lalu Rasulullah SAW berbisik lagi dan dia pun tersenyum. Kemudian hal tersebut ditanyakan orang kepada Fatimah, dan dia menjawab bahwa dia menagis karena ayahnya memberitahukan kepadanya bahwa tak lama lagi sang ayah akan meninggal, tapi dia tersenyum karena seperti kata ayahnya, dialah yang pertama akan menjumpainya di akhirat nanti.
Fatimah meninggal tak sampai selang setahun dari ayahnya. Diriwayatkan dari Aisyah RA, ”Fatimah wafat setelah enam bulan ayahnya, Rasulullah SAW, tepatnya pada hari Selasa bulan Ramadlan tahun 11 Hijriyah. Fatimah RA wafat dalam usia 28 tahun. Merasa ajal seudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Thalib. Dia meninggal dengan satu pesan; hanya Ali, suaminya, yang boleh menyentuh tubuhnya.” Fatimah adalah seorang wanita yang agung, seorang ahli hukum Islam. Dia adalah tokoh wanita dalam bidang kemasyarakatan, orangnya sangat sabar dan bersahaja, dan akhlaknya sangat mulia.

Sepenggallah Kisah Cinta

Cinta..Bara nyalanya berkobarMenembus gelapnya ruangMenghentak gelora jiwaMenerangi..Atau terbakar sendiri ( Azzam Syahidah )Hampa, sunyi, riang, bahagia, rindu, sepi, ceria, sedih sebagian warna-warnirasa cinta. Tak sedikit yang rela mati juga atas nama cinta. Setantron jamanini sudah mengajarkan dengan baik makna cinta fana yang memabukkan.Lagi-lagi tentang cinta dan lagi-lagi cinta membuat seseorang kehilanganakal sehatnya,bahkan dikalangan para aktivis da'wah.Layaknya perjalanancinta Laila Majnun yang fenomenal. Kisah tragis sepasang kekasih yangterpisahkan dan harus mengakhiri cintanya dengan kematian layaknya Romeo danJuliet. Padahal kisah yang berlatar belakang kebudayaan timur tengah inimengisahkan bahwa keduanya bukan orang yang buta akan cinta pada Rabbnya.Tapi itulah cinta..sometimes its so blind.Entahlah bidadari, namun sebuah kesadaran menyeruak menghentak kepolosankuakhir-akhir ini.Sebuah pukulan keras yang menyadarkanku, ukh wake up..jamanini sudah kian tua dan berbeda, jangan anti autis dengan dunia idealismusendiri. Dan aku senantiasa mencari jawaban pasti, dari kisahku sendiri.Mencoba tegak berdiri meski kerap terombang-ambing dalam sepi. Kala menempuhsekian perjalanan hidupku, kala menemani perjalanan bidadari-bidadarikecilku, mad'u ku, sahabat-sahabatku membawaku memahami sebuah...tragedicinta.Jika thumuhat serial cinta Anis Matta kerap kali membakar jiwa para pecintadengan hamasah akan mahabbatullah. Artikel ini hanyalah sebuah refleksi akanjalan kelam seorang pecinta.Love is so blind.ya Azzam sangat sadar akan hal itu.Dua tahun bukan kisaranwaktu yang singkat saat seorang adik tersayangku mengalami teror panjangseorang akhwat mantan aktivis tarbiyah.Terror menakutkan itu berawal dari "Teteh yang baik tolong kenalkan saya dengan ikhwan itu ya teh. Sebenarnyatelah lama saya mengagumi dia. Teh maukan membantu saya, insya Allah inibagian dari ikhtiar saya mencari pasangan yang sholeh". Lama-lama kata-katamanis berubah menjadi cacian, hinaan dan makian kala cintanya bertepuksebelah tangan. Ironis, sang ikhwan menyukai akhwat yang menjadiperantaranya. Kebenciannya kian menjadi. Tarbiyahnya menjadi anginlalu.Hari-harinya dipenuhi keinginan balas dendam, bahkan pada haripernikahan adikku dengan ikhwan lain yang bukan ikhwan pujaannya. Nafsunyameradang, terror ancaman untuk menghancurkan pernikahan suci itu tidak kenalhenti dan lelah, dan hampir membuat sebagian besar panitia mengelus dadamenahan marah.Dulu akhwat ini seorang aktivis tarbiyah yang punya komitmen da'wah.Kinirasanya ia menjelma menjadi seorang wanita asing yang kesepian dankehilangan jati diri. Cinta dan aktivis da'wah...Mungkin kita harus banyak merenungi kala perjalanan cinta tak sedikitmemakan korban. Kasus-kasus vmj, dan cerita cinta antar aktivis kianmenumpuk di meja kaderisasi dan para murobbi. Menjadi PR yang harussenantiasa dibenahi, diilaj dan diselesaikan dengan bijak. Seorang ikhwanaktivis tertangkap basah menghabiskan sebagian malamnya dikostan seorangaktivis akhwat.Berduaan. Alasannya ada amanah yang harus diselesaikan dantidak ada waktu lagi. Sepasang aktivis ditemukan saling berboncengan, meskidengan malu-malu pada malam hari.Alasannya dari pada naik ojek, mendingdiantar jemput ikhwan. Padahal taksi masih bertebaran dimalam hari,lagian....ukh, anti kemana malam-malam? ??Kisah lain, bermula dari sekedar sms perhatian. Akhirnya menjadi kebiasaanyang tidak terbendung. Awalnya hanya sekedar saling motivasi, lambat launmulai saling berbagi hati. Menjadikannya sandaran hati, dan merindukan"tausiyah" pelipur jiwa. Ah.celah itu begitu sempit, namun tak urung menjadicelah bagi syaitan. Terkadang satu amanah, satu departemen, satu aktivitas,dan pertemuan yang intens menjadikan awal pertautan hati. Sungguh andai takpandai menjaga diri dan hati berbagai fitnah menantang kita semua paraaktivis da'wah. Tak sedikit yang insilakh dari jalan ini, juga semata-mata karena cinta. Adabanyak kasus yang harus ditangani, juga bermuara dari satu kata..cinta.Hmh.benarkah ini cinta yang selama ini kita cari ? Benarkah ini muara akhirrasa cinta dalam diri kita?Menembus ruang dan batasMenggelora, meradang dan mematikanKala cinta merasuk sukmaMembekukan akal,menghempas rasaJika tidak karenaNyaKemana kan dibawa lari sekeping hati pecinta???( azsya )Banyak kasus vmj yang tak sedikit mendapat satu solusi, ya sudah nikahkansaja, daripada menjadi fitnah. Ya sudah, diproses saja melalui jalurnyameski sebagian murobbi angkat tangan dalam hal ini kala proses ilajnya takkunjung menemukan titik terang. Benarkah ini sebuah solusi atau pembenaranyang tepat atas sebuah kehilafan..Entahlah , semua teraduk dalam satu adonanyang terkadang tak jua kumengerti.Meski disatu sisi tak sedikit para murobbiyang cukup tegas bahkan tak segan memberikan iqob yang cukup keras. Namunterkadang kala cinta membutakan, ia tak mampu melihat cahaya terang."Sudahlah, daripada mendekati zina, sudahlah..." tolerasi-toleransi yanghadir pada masa-masa ilaj akan riak-riak cinta antar aktivis.Inilah cinta...Geloranya tak terbendungHentakannya mengumbar asaMembutakan mata hatiMeredupkan cahaya diriKala cinta berlariMenjauh dari cinta Ilahi..( azsya )Ada banyak kisah cinta para aktivis. Ada yang tak mampu menahan rasa, hinggatersampaikanlah rasanya pada berbagai pihak. Lidah tak bertulang, beritaterus tersebar. Ah.semoga tak sampai ditelinga sang pujaan. Ada yang sedihkarena tak kuasa menahan rasa cinta. Meski tak terbalaskan, kesetiaannyasulit dipatahkan. Saudara-saudaranya hanya bisa mengelus dada. Speechless,mungkin akan berakhir hingga salah satu dari mereka menggenapkan diennya.Penantian, patah hati, angan-angan dan kesunyian..tragedi cinta kembalimenorehkan catatan kelam.Namun bidadari, tak semua berakhir kelam. Kala sepasang aktivis berusahameredam semua rasa yang bergejolak didadanya. Jihadnya adalah menjagalisannya dari mengungkapkan rasa itu pada siapapun. Disimpannya rasa itudalam hatinya, senantiasa dibersihkannya dari dalam hatinya, diupayakanuntuk ia sembuhkan, meski berat terasa. Ia begitu tsiqoh cinta murninyahanya untuk satu-satunya pendamping hidup sejatinya kelak.Kala seorang ikhwan bersegara menggenapkan diennya untuk mencegah fitnahyang kian menghampirinya. Kala para aktivis kian pandai berghodul bashar,menjaga hati dan mengendalikan riak-riak cinta yang secara fitrah hadirmenggoda. Cinta sejatinya masih menjadi sandaran utama. Adakah Allah swtridha akan prosesnya ???Mungkin ini salah satu hikmah yang ada dibalik kisah Fatimah ra dan Ali binAbi Thalib. Selepas Rasulullah menikahkan mereka, terkuaklah satu pernyataanyang tertulis dalam sirah bahwa ada satu ikhwan yang selama ini Fatimahkagumi dan ikhwan itu adalah Ali bin Abi Thalib. Ternyata rasa yangtersembunyi begitu rapi itu juga dirasakan oleh Ali bin abi Thalib, tentangseorang akhwat yang ia kagumi yang kemudian Allah takdirkan menjadiistrinya. Luar biasa, bahkan syaitan tak dapat mengetahui hal itu. Padahaltidak sulit andai Fatimah mau, ia dapat dengan mudah menceritakanperasaannya pada ayahnya yang sangat menyayanginya. Namun karena afifahnya(kesucian dirinya), sepenuh jiwa ia berjihad menahan perasaannya. Demikianpula Ali, andai Ali mau, dia bisa saja menyampaikan perasaannya pada Fatimahatau menyatakan niat baiknya pada Rasulullah.Namun dia berjihad menjaga rasaitu, kerendah hatiannya membuatnya merasa tak pantas mendampingi seorangwanita ahli surga yang juga putri tercinta Rasulnya. Hingga akhirnya Allahswt, Rasulullah, dan da'wah islam yang menyatukan mereka berdua. Hinggaterkuaklah rasa saling kagum itu selepas ijab Kabul. Luar biasa. Andaimereka tidak berjodoh, mungkin kisah ini takkan pernah tertulis dalam sirah.Mereka membawanya dalam sekeping hati yang dalam, yang menjadi rahasiaantara mereka dan Rabbnya. Bahwa pernah ada satu kagum yang taktersampaikan. .SubhanallahBidadari, kemanakah sekeping hati ini akan dibawa berlari..Perjalanan cahayaini masih teramat panjang. Pencarian kan Kekasih Sejati, tidak berakhir dipelaminan. Pencarian ini takkan pernah usai sampai maut mempertemukan kitadengan sang Kekasih. Kala Dia menatap kita dengan penuh cinta. Dan kitateramat berbahagia, melebih kebahagiaan akan surga yang dijanjikan. Kalacinta kita berlabuh pada muara terindah yang abadi antara kita dan Rabbkita..Inilah cintaKala ruh, darah, dan jasad iniAdalah bukti cinta para pecinta sejatiLayaknya jantung yang terkoyak milik Hamzah bin abdul mutthalibTubuh yang tercabik berpuluh pedang milik anas bin abi nadr di perang uhudHingga tiada terkenali kecuali dari jarinya yang tersisaInilah cintaKala maal, jiwa dan ragaAdalah saksi cinta tak terbantahkanCinta Abu Bakar yang tak ragu menginfakkan segala hartanya bagi Islam dan Mentsiqohkan keluarganya pada Rabb dan RasulNya Inilah cintaKala tetesan peluh, tetesan darah, degupan jantungMenoreh sejarah sepanjang masaCinta seorang Hasan al banna yang menggelora akan kebangkitan IslamTetesan darah yang menjadi saksi jihad, dan sisa detak jantung yang terusmenabuhkan genderang jihad hingga detik inikala tak satupun orang yang boleh menolongnya, dan asy syahid Hasan al bannasyahid kala tetes darahnya berakhirInilah cinta...Cinta yang membuat khalid bin walid lebih menyukai malam-malam dingin dimedan jihadDibandingkan malam-malam hangat bersama istri tercintanyaInilah cinta..Yang terlukis dari senyuman indah Sayid Qutb kala kerinduannya bertemuRabbnya terkabul dari tiang gantunganInilah cinta Kala Nusaibah dan Al KhansaRela menginfakkan keluarganya dan berdarah-darah demi menjaga Rasulullah Ikhwati fillah inilah cinta..Cinta yang membuat manusia biasa menjadi manusia-manusia langitCinta yang membuat kekasih kita Rasulullah sawDi akhir hidupnya terus berkata umati.umati. umatiInilah cinta yang terangCinta yang berbuah jannatiCinta para pecinta sejati( azsya )Yang merindu satu cinta yang terang...Kini hingga akhir masa..